GHSNEWS.ID | JAKARTA — Kongres XIX IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdatul Ulama) yang digelar di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Jumat (12/8/2022) berlangsung kisruh, sempat ada aksi saling melempar kursi sebagaimana video yang viral beredar di media sosial.
Info dari media IPNU, kongres ini menuai kecaman dari berbagai pihak hingga berbuntut suasana ricuh.
Kongres IPPNU Ricuh lantaran karena munculnya dugaan oknum yang tidak netral dalam kegiatan kongres berlangsung. Hal tersebut terjadi karena adanya keberpihakan antara panitia kongres dengan salah satu kandidat ketua.
Kongres yang diikuti peserta dari berbagai wilayah IPPNU se-Indonesia ini dianggap tidak netral.
Salah satu Pimpinan Wilayah IPPNU, Nhm sangat menyesalkan atas kejadian tersebut.
Para peserta Kongres IPPNU ricuh juga karena merasakan adanya penekanan dari panitia semenjak registrasi peserta yang tidak sesuai dengan tata tertib yang berlaku, pembagian ID Card yang tidak merata hingga nama-nama peserta kongres berbeda dengan yang telah terdaftar.
"Jadi terinderifikasi para panita ini mendukung salah satu calon namanya Whasfi Velasufah dimulai dari registrasi banyaknya peserta utusan dari wilayah tidak diberikan id card, sejak semalam juga pada saat pembacaan tata tertib terjadi kericuhan karena pimpinan sidang sudah sangat jelas tidak netralkepada forum,” jelasnya sebagaimana dilansir dari bacamalang.com (Sabtu, 13/08/2022).
Selain Kongres IPPNU ricuh karena tekanan itu, penekanan juga dilakukan oleh Cabang kepada Wilayah agar berpihak kepada salah satu kandidat tersebut. Hal inilah yang membuat Kongres IPPNU ricuh dan berjalan tidak semestinya dan banyak Pimpinan Cabang IPPNU yang sepakat untuk membuat Kongres tandingan.
Kongres IPPNU ricuh adalah hal biasa, namun tidak seharusnya itu disebabkan oleh panitia penyelenggara. Semua berharap, Kongres IPPNU yang ricuh ini bisa segera mereda. Jangan sampai Kongres IPPNU ricuh berkepanjangan.
Sumber: Mediaipnu