GHSNEWS.ID, BALI – Dalam tiga hari terakhir, sudah dua kali terjadi kasus gigitan anjing yang terindikasi atau diduga rabies di Kabupaten Karangasem. Pada hari Jumat, (6/5/2022) Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bersama Dinas Peternakan kembali mengevakuasi seekor anjing berwarna hitam yang masih mengenakan kalung berwarna merah di Jalan Bali Coklat, Banjar Semadi, Desa Jasri Kelurahan Subagan, Karangasem. Anjing tersebut merupakan milik seorang warga, dimana sang pemilik yakni Ni Luh Ademina (20) lah yang menjadi korban gigitan anjing tersebut. Ini terjadi ketika sang pemilik hendak mengikat anjing tersebut, namun naas korban malah digigit. Korban mengalami luka di pergelangan tangan sebelah kanan dan kini sudah dilarikan ke RSUD Karangasem untuk mendapat vaksinasi anti rabies.
Menurut keterangan Kepala Damkartan Karangasem I Nyoman Siki Ngurah mengatakan jika anjing tersebut memang merupakan anjing peliharaan yang dulunya diikat. Namun beberapa hari terakhir ini, anjing tersebut dilepas ikatannya dan ada kemungkinan bergaul dengan anjing-anjing liar. "Anjing mengeluarkan air liur terus, makanya oleh petugas teknis dinas peternakan di eleminasi dan otaknya dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan apakah terjangkit rabies atau tidak,"ujar Siki Ngurah.
Atas dasar peristiwa tersebut, Siki Ngurah ingatkan warga agar tetap berhati-hati dan menjaga hewan peliharaannya dengan baik. "Sudah ada dua kasus dalam waktu dekat ini, saya harap warga tetap menjaga hewan peliharaannya. Jangan dilepas liarkan karena kita kan tidak tau anjing ini bergaul dengan anjing liar sehingga menularkan penyakit mematikan seperti rabies,"imbaunya.
Hingga saat berita ini ditulis, hasil lab masih belum keluar dan belum bisa dipastikan apakah anjing tersebut memang positif rabies atau tidak. (Ami/bk/r)