GHS NEWS | SOPPENG-Tahlilan adalah tradisi Islam yang dilakukan untuk mengenang dan mendoakan orang yang telah meninggal dunia. Tradisi tahlilan biasanya dilakukan pada malam pertama setelah seseorang meninggal dunia dan pada malam-malam tertentu setelah itu, seperti pada hari ke-7, hari ke-40, hari ke-100
Tahlilan hari ke 100 Almarhum Herdi, S,Pd,MM Guru SD Palakka hadir Kepala Desa Marioriaja Hasminullah S,pd bersama Majelis Taklim Al Munawwarah Labessi serta dihadiri oleh keluarga dan tetangga yang berkumpul di rumah almarhum di Labessi, Minggu( 3/12)
Hasminullah saat diwawacanrai mengatakan," Sebagai kepala Desa tentunya bukan saja bekerja dikantor melayani warga, namun selain itu, juga harus menghadiri undangan warga, ketika membutuhkan kehadiran Kadesnya, tuturnya
Acara tahlilan dibacakan doa-doa dan ayat-ayat Al-Quran untuk memohon ampun dan rahmat Allah SWT. Selain itu, tahlilan juga sering diisi dengan pembacaan sholawat dan dzikir untuk menguatkan iman dan mendekatkan diri pada Allah.
Dari salahsatu ibu majelis Taklim Nurjanah, S, Sos mengatakan, tahlilan kembali dilakukan untuk mengenang almarhum. Pada hari ini, keluarga Almarhum atau orang-orang yang terkait dengan almarhum kumpul untuk melakukan tahlilan bersama-sama.**)