GHSNEWS.ID, JAKARTA — Ribuan massa dari elemen buruh dan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional, Hari Pendidikan Nasional, dan 24 Tahun Reformasi di Kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta, Sabtu (21/5).
Dalam aksinya, massa mulai meneriakkan rezim Jokowi Ma’ruf Amin gagal. Itu lantaran banyak kebijakan pemerintah dinilai tidak pro terhadap rakyat Indonesia.
“Jokowi-MA? Gagal, Gagal, Gagal,” teriak orator dari atas mobil komando.
“Gagal, gagal, gagal,” sahut massa aksi.
Dalam aksinya yang digelar siang tadi, mereka masih membawa tuntutan yang sama seperti aksi-aksi sebelumnya yakni menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja dan sejumlah kebijakan pemerintah yang dinilai tidak pro terhadap rakyat.
“Rakyat Indonesia semakin tidak baik baik saja. Sehingga dalam aksi ini kami menuntut pertama cabut omnibus law beserta turunnya, kedua hentikan pembahasan revisi uu pembentukan peraturan perundang-undangan," kata Ketua KASBI Nining Elitos kepada wartawan.
"Selanjutnya, hentikan tindakan represifitas kriminalisasi gerakan rakyat selanjutnya tentang turunkan harga mulai dari bbm tarif dasar listrik LPG dan sembako PPN dan juga toll,” imbuhnya.
Selain itu, Nining juga meminta pemerintah memperhatikan upah yang layak bagi buruh. Sehingga buruh tetap dimanusiakan dan diperhatikan kesejahteraannya oleh negara.
“Itu menjadi tuntutan utama kita,” tegasnya.
Atas dasar itu, Gebrak, kata Nining, akan terus melakukan aksi massa dengan menggalang kekuatan yang lebih besar sampai semua tuntutan aksi dipenuhi oleh pemerintah.
Apalagi, lanjutnya, Gebrak susah sejak awal konsisten melakukan aksi dan akan terus aksi sampai senja tuntutan rakyat dipenuhi.
“Kita akan terus melakukan upaya-upaya perjuangan apakah nanti di bulan ini, atau di bulan selanjutnya. Tetapi pada prinsipnya gerakan buruh bersama rakyat akan tes melakukan konsolidasi terus melakukan penyatuan pergerakan dan melakukan perjuangan di bangsa kita,” pungkasnya.