-->
  • Jelajahi

    Copyright © GHSNEWS.ID | BERITA INDONESIA TERKINI
    Best Viral Premium Blogger Templates

    JSON Variables

    Menu Bawah

    Panen Perdana Kapas Prematur, Faktor Cuaca Jadi Penyebabnya

    GHSNews.id
    Minggu, 27 Maret 2022, 23.23 WIB Last Updated 2022-04-05T19:01:00Z

    GHSNEWS.ID, BALIPemerintah Kabupaten Karangasem berupaya menjadikan daerah Karangasem sebagai sentra kapas sesuai visi misi Bupati Kabupaten Karangasem. Tanaman kapas di sejumlah lahan seluas 15 hektare pun sudah ditanam pada bulan Desember 2021 lalu. Namun sangat disayangkan, panen hasil tanaman budidaya kapas di Dusun Tegalanglangan, Desa Datah Kecamatan Abang, Karangasem dinyatakan prematur. Padahal, ini merupakan panen perdananya. 

    Hal tersebut diakui I Gede Putra selaku pengelola tanaman pohon kapas yang juga merupakan ketua salah satu kelompok tani budidaya tanaman kapas di dusun Tegalanglangan, Kecamatan Abang. 

    Dikatakannya, jika kapas sudah di panen sejak 7 Maret 2022 lalu dimana hanya terdapat buah bawah saja (buah kapas yang masih berada dibagian bawah tanaman) 

    "Kondisi buah belum optimal sebenarnya namun karena hujan deras belakangan ini terpaksa kami panen. Meskipun hasilnya tidak sempurna ya kami upayakan panen dari pada rusak total," Ungkap Gede Putra yang juga sebagai ketua kelompok tani Merta Sari Bulakan saat dikonfirmasi, ketika di konfirmasi, Minggu (27/3/2022). 

    Faktor cuaca inilah penyebab panen kapas menjadi kurang optimal. Buah kapas yang rencana panen normal malah diterjang hujan deras beberapa sepekan ini sehingga kapas terpaksa dipanen lebih awal.

    Meski begitu, hasil panen kapas yang prematur ini masih bisa dimanfaatkan. Sementara hasil panen ia tampung di rumahnya sendiri, diletakkan di posisi terpanggung (tidak menyentuh tanah) agar mencegah kerusakan. Dan bila cuaca sedang cerah, kapas ini dikeluarkan untuk dijemur kembali. 

    Selanjutnya, hanya menunggu bagaimana mekanisme pemasaran dari kapas tersebut. Dikatakan Gede Putra jika terkait pemasaran melibatkan pemerintah Daerah. 

    Untuk diketahui Kelompok Tani Merta Sari Bulakan yang diketuai Gede Putra ini berjumlah 20 orang. Mendapatkan lahan 5 hektar untuk digarap. Dimana lahan ini dibagi lagi sejumlah 20 orang masing-masing mendapatkan lahan garapan tanaman budidaya kapas ini. (bk/Ami)
    Komentar

    Tampilkan

    Berita Terbaru