Sehat Walafiat, Tapi Pikiran Tak Tenang: Ketika Tekanan Ekonomi Menggerus Kesehatan Mental Warga
GHS NEWS.ID - SOPPENG-Meski kondisi fisik tampak sehat walafiat, tidak sedikit masyarakat yang mengaku pikirannya justru berada dalam tekanan berat. Penyebabnya bukan penyakit, melainkan persoalan ekonomi, terutama keterbatasan keuangan dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Fenomena ini semakin nyata di tengah naiknya harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, dan tuntutan hidup yang terus meningkat. Banyak warga menyampaikan bahwa kesehatan fisik saja tidak cukup jika tidak diiringi dengan ketenangan pikiran.
“Badan saya sehat, tidak sakit apa-apa. Tapi pikiran ini capek karena tidak ada uang,” ungkap seorang warga dengan nada lirih, menggambarkan kondisi yang dialami banyak kepala keluarga saat ini.
Tekanan ekonomi tersebut berdampak langsung pada kesehatan mental. Rasa cemas, sulit tidur, hingga stres berkepanjangan menjadi keluhan yang kerap muncul. Dalam kondisi seperti ini, masyarakat dipaksa tetap kuat dan bertahan, meski beban pikiran terus menghantui.
Pengamat sosial menilai, situasi ini perlu mendapat perhatian serius. Kesehatan tidak hanya soal fisik, tetapi juga mencakup kondisi mental dan psikologis. Ketika kebutuhan dasar belum terpenuhi, ketenangan pikiran menjadi hal yang sulit diraih.
Masyarakat berharap adanya perhatian dan solusi nyata dari berbagai pihak, baik melalui peningkatan lapangan kerja, bantuan sosial yang tepat sasaran, maupun kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat kecil.
Karena pada akhirnya, sehat walafiat bukan hanya soal tubuh yang kuat, tetapi juga pikiran yang tenang untuk menjalani kehidupan.
Penulis AM/ 27 Desember 2026

