Ini Alasan di Balik Pengakuan 4 Desa Soppeng sebagai yang Terbaik di Sulsel
![]() |
| Foto Penerimaan Penghargaan |
GHS NEWS.ID | Gowa, Sulsel – Kabupaten Soppeng kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan. Empat desa dari Bumi Latemmamala berhasil meraih penghargaan Desa Terbaik Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan dalam ajang Retreat Desa Tingkat Provinsi yang digelar di Pakkatto, Kabupaten Gowa. Minggu 14 Desember 2025
Kegatan yang dipusatkan di kawasan Rindam XIV/Hasanuddin tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, dan diikuti oleh ratusan desa dari berbagai kabupaten/kota se-Sulsel. Prestasi yang diraih desa-desa asal Soppeng menjadi bukti nyata kualitas tata kelola pemerintahan desa yang terus berkembang dan inovatif.
Keempat desa tersebut meraih penghargaan dalam kategori berbeda sesuai dengan keunggulan masing-masing.
Desa Belo, Kecamatan Ganra – Terbaik Peran dan Kontribusi Lembaga Desa
Desa Belo dinobatkan sebagai Desa Terbaik dalam kategori Peran dan Kontribusi Lembaga-Lembaga Desa. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan desa dalam memperkuat fungsi Badan Permusyawaratan Desa (BPD), lembaga kemasyarakatan, serta partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan.
Kepala Desa Belo, Wahyu Asharie A, S.IP., N.LP, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas capaian tersebut.
“Penghargaan ini adalah hasil kerja kolektif seluruh elemen desa. Mulai dari masyarakat, BPD, hingga aparatur desa yang selalu berkomitmen memperkuat peran lembaga desa demi kesejahteraan bersama,” ujarnya.
Desa Kebo, Kecamatan Liliriaja – Terbaik Penyelesaian Sengketa Tanah melalui Restorative Justice
Sementara itu, Desa Kebo meraih penghargaan sebagai desa terbaik dalam penyelesaian sengketa tanah melalui pendekatan Restorative Justice (RJ) di luar pengadilan. Desa ini dinilai berhasil menjadi contoh dalam menyelesaikan konflik secara damai dengan mengedepankan musyawarah dan nilai kekeluargaan.
Kepala Desa Kebo menegaskan bahwa kekuatan hubungan sosial masyarakat menjadi kunci keberhasilan program tersebut.
“Nilai kekeluargaan yang masih kuat membuat warga lebih memilih berdialog dan berdamai. Restorative Justice terbukti efektif menjaga keharmonisan sosial di desa kami,” jelasnya.
Desa Tellu Limpoe – Terbaik Pengelolaan Perpustakaan Desa
Penghargaan berikutnya diraih Desa Tellu Limpoe sebagai Desa Terbaik dalam Pengelolaan Perpustakaan Desa. Perpustakaan desa setempat tidak hanya berfungsi sebagai tempat membaca, tetapi juga menjadi pusat literasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
Berbagai program literasi yang rutin digelar dinilai mampu meningkatkan minat baca warga, khususnya anak-anak dan pelajar, serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan di desa.
Desa Ganra, Kecamatan Ganra – Terbaik Pengelolaan Digitalisasi Desa
Adapun Desa Ganra meraih penghargaan sebagai Desa Terbaik dalam Pengelolaan Digitalisasi. Desa ini sukses menerapkan sistem digital dalam pelayanan publik, pendataan warga, pengelolaan administrasi, hingga pemetaan potensi desa.
Perwakilan Desa Ganra menyebutkan bahwa digitalisasi telah mempercepat pelayanan, meningkatkan transparansi, serta memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah desa.
Apresiasi Gubernur Sulsel
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman memberikan apresiasi kepada seluruh desa penerima penghargaan.
“Prestasi ini membuktikan bahwa desa-desa di Sulawesi Selatan memiliki potensi besar untuk berkembang dan berinovasi. Semoga capaian ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat,” ujar Gubernur.
Retreat Desa Tingkat Provinsi ini juga diisi dengan diskusi strategis mengenai arah pembangunan desa ke depan, dengan harapan terwujudnya pembangunan desa yang berkelanjutan, inklusif, dan merata di seluruh wilayah Sulawesi Selatan.
Redaksi)

