Rokok dan Renungan: Cerita dari Sudut Warung Kopi Soppeng”

GHS NEWS.ID | SOPPENG- Bagi sebagian masyarakat, terutama kalangan laki-laki dewasa, rokok bukan sekadar lintingan tembakau, tetapi sudah menjadi bagian dari rutinitas hidup sehari-hari. Tak sedikit yang mengaku sulit berpikir tenang tanpa sebatang rokok di tangan.

Salah seorang warga Soppeng  saat di warkop minum kopi  mengungkapkan, kebiasaan merokok kerap menjadi teman saat berpikir atau bekerja. Tanpa rokok, suasana hati terasa kosong dan pikiran menjadi gelisah.

“Kalau duduk berpikir tanpa sebatang rokok diisap, rasanya tidak tenang. Bukan soal ketagihan, tapi sudah jadi kebiasaan lama,” ujarnya sambil tersenyum 

Kebiasaan ini menggambarkan bagaimana rokok telah melekat kuat dalam gaya hidup sebagian masyarakat, meski kesadaran akan bahaya kesehatan semakin meningkat. Pemerintah dan sejumlah lembaga kesehatan terus berupaya mengedukasi masyarakat agar secara perlahan mengurangi konsumsi rokok demi menjaga kesehatan.

Sementara itu, pengamat sosial menilai bahwa kebiasaan merokok sering kali juga berkaitan dengan kondisi psikologis dan lingkungan sosial. Rokok dianggap sebagai sarana relaksasi, meski sebenarnya memberikan dampak buruk bagi tubuh dalam jangka panjang.

“Perubahan perilaku butuh waktu. Edukasi dan pendekatan sosial lebih efektif daripada larangan keras,” ungkap salah satu pemerhati kesehatan masyarakat.

Kisah sederhana ini menjadi potret kecil bagaimana sebatang rokok dapat memengaruhi suasana batin seseorang, di antara kesibukan hidup dan tuntutan zaman yang kian cepat.